Hewan Peliharaan Anjing Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Hewan Peliharaan Anjing Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Hewan Peliharaan Anjing Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Jantung – Linezolid ialah sebuah antibiotik yang digunakan dokter untuk mengobati infeksi pada manusia, ketika antibakteri lain tidak mampu menangani bakteri serius tersebut. Para dokter kerap menggunakan linezolid untuk penyakit-penyakit serius yang rentan terhadap bakteri seperti infeksi kulit, pneumonia, dan TBC.

Mekanisme kerja antibiotik ini unik, sebab dapat menghambat proses produksi protein bakteri sebelum dimulai. Dokter juga mengganggap resistan bakteri terhadap linezolid sangat rendah. Namun penelitian terbaru menemukan bahwa terdapat bakteri yang mampu melawan keganasan linezolid dan itu dibawa oleh hewan peliharaan seperti anjing. sbobet88

Para peneliti di Public Health England’s Antimicrobial Resistance dan Healthcare Associated Infections Reference Unit menemukan bahwa bakteri yang resisten terhadap linezolid dapat ditularkan di antara hewan peliharaan yang ada di rumah sakit hewan kecil di Inggris. https://www.mrchensjackson.com/

Penulis utama dari penelitian ini yang bernama Katie Hopkins yang ialah seorang ilmuwan klinis di Public Health England mengatakan bahwa hal ini ialah laporan pertama mengenai bakteri yang resitan terhadap antibiotik, enterococci positif optrA, yang ditemukan dari hewan peliharaan

Hopkins dan juga rekannya melakukan sebuah pengujian rutin untuk resistensi antibiotik dan menemukan bahwa sampel Enterococcus faecalis, bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran kemih menunjukkan tanda-tanda resistensi terhadap linezolid.

Selain itu, sebuah penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa gen yang resisten antibiotik, seperti optrA, bisa hadir pada potongan DNA seluler.

Hewan Peliharaan Anjing Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Ini berarti bahwa gen-gen ini bisa menyebar ke populasi bakteri lain pada hewan dan manusia.

Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa bakteri resisten antibiotik ini dapat menyebar melalui hewan peliharaan pada pemilik dan ini bisa menyebabkan infeksi yang lebih serius yang sulit diobati pada manusia.

Para peneliti yang memeriksa tiga penyeka luka, dua berasal dari kucing, dan satu dari anjing, serta yang yang satu berasal dari dubur.

Dari empat sampel tersebut ditemukan masing-masing positif untuk gen optrA dan juga penularan tampaknya terjadi di antara hewan.

” Temuan kami lebih lanjut menunjukkan bahwa bakteri yang kebal antibiotik dapat disebarkan oleh hewan dan manusia, meskipun arah transfer sering sulit untuk dibuktikan,” jelas Hopkins

Maka menurut Hopkins, pembersihan dan juga dekontaminasi harus dilakukan demi mencegah penularan bakteri lebih lanjut.

“Untuk meminimalkan penularan bakteri resisten antara hewan pendamping dan manusia, operasi dokter hewan perlu memastikan pembersihan yang memadai dan juga pemilik hewan peliharaan harus mencuci tangan setelah memegang hewan peliharaan mereka,” jelas Hopkins seperti dilansir Medical News Today.

Sebuah penelitian menunjukkan, memiliki hewan peliharaan terutama anjing dapat bermanfaat bagi pemiliknya, seperti tekanan darah lebih normal daripada orang-orang yang tidak memiliki hewan peliharaan, demikian seperti dilansir Health Harvard.

Hal tersebut karena hewan peliharaan bisa memberikan ketenangan dan relaksasi, serta hewan peliharaan membuat pemiliknya lebih banyak beraktivitas secara fisik. Sentuhan yang dilakukan oleh hewan peliharaan dan pemilik juga menjadi bagian penting, yang disebut “pet effect”.

Penelitian yang lainnya juga menunjukkan, bahwa kepemilikan hewan peliharaan juga diasosiasikan dengan kadar kolesterol dan trigliserida lebih rendah.

Sebuah studi berfokus pada apakah pemilik anjing memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang lebih rendah daripada yang tidak memelihara anjing, menunjukkan hasil positif.

Pet effect yang dihasilkan oleh hewan peliharaan menampakkan hasil positif atas kemampuan seseorang dalam menghadapi stres.

Sebagai contoh, beberapa peneliti menganjurkan orang dengan hewan peliharaan mengalami reaktivitas kardiovaskular selama stres, hal tersebut menunjukkan tekanan darah dan detak jantung lebih rendah, sehingga menurunkan tingkat stres seseorang.

Glenn Levine, profesor di Baylor College of Medicine bersama rekannya menyatakan, pemilik anjing atau kucing memiliki kecenderungan penyakit jantung lebih rendah. Hal tersebut terjadi sebab aktivitas fisik yang dilakukan bersama peliharaannya.

Sebuah studi yang dirilis oleh AHA Journal, mendemonstrasikan bahwa pemilik hewan peliharaan, dan beraktivitas bersama, serta memiliki hubungan dekat, menunjukkan pengurangan kadar hormon stres (kortisol, epinefirn, dan hormon pertumbuhan) yang membantu seseorang mengatasi emosi dan situasi tertekan.

Beberapa pekerja yang memiliki hewan peliharaan juga menunjukkan kinerja yang lebih baik, yang berbanding lurus dengan pengurangan stres dan tekanan darah. Peneliti menyarankan bahwa perusahaan memperbolehkan pekerja membawa peliharaannya untuk mengurangi kegelisahan.

Selain itu, pemilik anjing yang secara rutin mengajak anjingnya jalan-jalan atau aktivitas fisik lainnya memperoleh tingkat latihan fisik dan gaya hidup sehat yang lebih baik daripada yang tidak memiliki anjing, serta cenderung tidak mengalami obesitas.

Centers of Disease Control (CDC) sebagaimana dilansir Forbes menyebutkan, hubungan harmonis dengan hewan peliharaan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, dan merawat serta beraktivitas fisik dengan hewan peliharaan dapat mengurangi kadar tekanan darah, kolesterol, dan berat badan sehingga membantu meningkatkan kesehatan jantung.

Jadi dua hal tersebut, yaitu memiliki hewan peliharaan dan merawat, beraktivitas fisik bersama dapat memberikan efek kesehatan pada pemilik.

Studi lainnya menjelaskan, memiliki hewan peliharaan sebagai teman tidak sama dengan teman manusia.

Hewan peliharaan dianggap tidak menghakimi atau mendesak pemiliknya dan menerima apa adanya, sehingga menjadikannya kandidat kuat dalam mendukung aspek mental pemilik.

Berikut ini adalah beberapa tips agar menjadi lebih aktif bersama hewan peliharaan, dilansir Heart.org.

– Piknik bersama. Kegiatan rekreasi ke tempat yang lapang, seperti taman, pegunungan, dengan membawa bekal bauh-buahan, sayuran, kacang, dan air yang banyak serta beberapa mainan hewan peliharaan dapat menyegarkan tubuh dan mempererat hubungan antara pemilik dan hewan peliharaan.

– Berenang bersama. Bisa dilakukan di pantai ataupun kolam renang khusus hewan, untuk melatih skill hewan peliharaan.

– Jalan-jalan. Kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin, 2-4 kali seminggu. Selain mengajak hewan peliharaan, anggota keluarga lainnya dapat dilibatkan dalam kegiatan ini untuk menambah keakraban.

– Bersosialisasi dengn peliharaan lain. Seringlah ajak hewan peliharaan ke komunitas hewan untuk membiarkan mereka bersosialisasi dengan kawan-kawannya, serta menambah relasi pemilik.

– Olahraga bersama, seperti bermain sepak bola, libatkan peliharaan untuk berinteraksi dengan bola.

– Menjemput anak sekolah. Ajak peliharaan untuk menjemput anak saat pulang sekolah agar rasa memiliki dan keakraban juga dapat terjalin.

Bagi perempuan yang memiliki masalah dengan tidurnya, mungkin hewan peliharaan bisa menjadi teman yang nyaman untuk tidur, terutama kucing dan anjing. Kedua binatang tersebut dianggap mengurangi gangguan tidur pada pemiliknya.

Hal ini diungkapkan oleh Christy L. Hoffman dalam penelitiannya yang mempunyai judul An Examination of Adult Women’s Sleep Quality and Sleep Routines in Relation to Pet Ownership and Bedsharing. Lebih lanjut Hoffman mengatakan bahwa kucing dan anjing sama-sama memberi perasaan yang aman dan nyaman pada majikannya.

“Ada kemungkinan bahwa kepemilikan hewan peliharaan berkontribusi pada skor Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) global yang tinggi yang kami amati,” tulis Hoffman.

Penelitian ini dilakukan kepada 962 wanita. Sebanyak 55% memiliki setidaknya satu ekor anjing dan 31%-nya memiliki kucing. Selebihnya 57% adalah perempuan yang tidur dengan pasangannya. Hasilnya ialah perempuan mempunyai waktu tidur yang lebih dengan seekor anjing.

“Anjing dan kucing memengaruhi kualitas dan kebiasaan tidur,” jelas Hoffman.

Hewan Peliharaan Anjing Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Jantung 1

Anjing tampak sedikit lebih unggul dari pada kucing. Bagi mereka yang mempunyai anjing akan kerap mendapati anjing itu akan tidur dalam waktu yang hampir bersamaan dengan pemiliknya. Walaupun para majikan harus peka pada kapan anjing-anjing itu harus di bawa ke toilet.

Beberapa anjing juga mempunyai kepekaan mengenai memperingatkan majikan akan bahaya atau ada orang asing di dalam rumahnya.

“Anjing sebagai teman tidur yang bisa beradaptasi sedikit lebih banyak dengan jadwal pemilik mereka daripada yang dilakukan oleh pasangan sang majikan,” jelas Hoffman

Kenyamanan tidur dengan binatang peliharaan sebenarnya bukan hanya pada perempuan saja. Dilansir dari Mayoclinic, psikolog Stanley Coren yang menulis banyak buku mengenai anjing, mengatakan bahwa sejumlah besar orang menemukan tidur dengan anjing secara psikologis terasa nyaman.

Coren juga menunjukkan bahwa beberapa antropologi sudah menyarankan bahwa tidur dengan anjing peliharaan kita mungkin secara genetik tertanam dalam DNA kita dan bahwa perilaku tidur dengan anjing bisa ditelusuri kembali ke sejarah kuno.

“Dulu, anjing tak hanya membuat orang-orangnya tetap hangat, akan tetapi mereka juga melindungi manusia dari predator dan bahaya lainnya,” ujar Coren

Hal yang serupa juga pernah dilaporkan oleh HuffPost, sebuah penelitian mengenai hubungan anjing dan juga pemiliknya. Bahwa orang yang tidur dengan anjing mempunyai waktu tidur yang lebih baik.

Penelitian tersebut menemukan bahwa semua orang yang tidur dengan anjing umumnya mendapat tidur yang lebih baik. Meskipun Hoffman mengatakan bahwa perempuan cenderung memiliki masalah dengan tidur mereka.